Rabu, 20 November 2013

No More Hiding, No More Jealousy

Since I was in kindergarten, Mama sering bercerita bahwa beliau sangat menyukai menari. Beliau tidak bilang kalau ia cukup handal dalam bidang ini, namun dari foto-fotonya saat zaman belia dulu, aku yakin beliau adalah penari yang hebat.

Buah tak jatuh dari pohonnya, aku pun mulai menggeluti seni tari. Dari TK, aku sudah memberanikan diri untuk ikut dalam grup tari yang dibina oleh guru seni. Dan hal yang lama-kelamaan ini menjadi hobi, terus berlanjut. Di bangku sekolah dasar, aku ikut aktif dalam ekstrakulikuler tari. Ibu Diah adalah pelatihku selama lima tahun aku menimba ilmu di salah satu sekolah dasar negeri di daerah Puspitek.

Menginjak SMP, aku berhenti. Bukannya aku menyerah. Bukan. Tapi memang tidak ada ekskul di SMP-ku saat itu yang bisa menaungi minatku. Beruntungnya, teman-teman komplek rumah masih ada yang satu minat, sehingga tak jarang kami turut meramaikan acara-acara yang diadakan oleh pengurus RT kami.

Waktu berlalu dan aku menginjakkan kaki di bangku SMA. Aku harus angkat kaki dari SMA di daerah Tangerang Selatan yang setahun kutempati karena urusan keluarga. Padahal ada begitu banyak cabang tarian yang bisa kuikuti.

Tapi Tuhan sepertinya memang tidak akan pernah benar-benar memisahkan dari dunia seni itu.


Kini rumahku berada di salah satu kota kecil yang berjarak lima jam dari ibukota Sumatera Selatan. Sekolahku mempunyai kegiatan ekstrakulikuler tari daerah. Aku turut menenggelamkan diri di sana. Namun, karena aku hanya mengikuti kegiatannya selama satu tahun, aku tidak bisa menikmati benar kegiatan di sana.

Waktu berlalu dengan cepat. Aku sudah bukan siswa lagi. Ada tambahan 'maha' sebelum lima huruf itu. Aku menginjakkan kaki akhirnya di Palembang. Dan selayaknya kota besar lain yang selalu up-to-date dengan informasi, aku lalu jatuh sedalam-dalamnya ke dunia Korean Pop.

Sebagai penggemar Kpop yang masih labil, aku menyodorkan flashdisk pada para Kpopers yang ada di sekitarku (teman sekelas, teman satu fandom, sampai ke kakak perempuan teman yang senang Kpop) untuk mengisi laptopku dengan video-video musik. Berlanjut ke drama hingga reality show.

Para penggemar Kpop di Palembang dinaungi oleh United Kpop Lovers Indonesia District Palembang (UKLI Palembang). Saat mereka mengadakan 1st Kpop Fest-nya, aku ikut serta.

Sebagai penonton biasa.

Aku baru tahu bahwa di setiap gathering itu pasti ada Dance Cover. Aku, yang saat itu benar-benar hampir menghilangkan minatku dalam bidang tari, dibuat galau. Salah satu dance cover yang ada di Kpop Fest pertama itu adalah cover dari SNSD.


SNSD - Genie


Karena saat itu aku hanya terpaku dengan boyband saja, aku tidak begitu mengetahui SNSD.

Tapi, dance cover yang disuguhkan panitia kala itu benar-benar membuat hasratku bergejolak!

Aku ingin menari lagi!

...atau seperti itulah kata hatiku.

Berbagai pertimbangan membuatku harus mengurungkan niat:

- Aku berkuliah sejauh 32 KM dari Palembang. Dan sebagai orang 'datangan', aku difasilitasi sebagai anak kost yang tempat tinggal sementaranya berada daerah yang sama dengan kampus. Aku tidak punya banyak waktu untuk ikut latihan.

- Aku tidak cantik. Well, ini kesadaran diri sendiri aja. Semester satu itu adalah zaman terkucel seantero semester. Cupu, berat badan berlebih dan kulit melegam? Siapa yang mau nerima anggota DC kayak gitu? ._.

Jadilah aku menyimpan dalam-dalam keinginan terbesarku untuk menyalurkan minat. Kpop Fest selanjutnya, aku tidak ikut karena memang tidak ada yang mengajakku. Aku mengisolasikan diri sendiri dari dunia sosial Kpop dalam kota dan lebih memilih untuk fangirling sendirian.

Miris? Iyakah? Nan molla.

Memasukki semester lima, pengumuman yang ditempel di mading kampus sanggup membuatku terpaku sejenak.

"Coming Soon! Komunitas Tari Unsri."

Aku lupa kalimat yang sebenarnya seperti apa. Yang pasti bunyi pengumuman itu benar-benar menaikkan kembali semangatku yang sempat pasang surut. Aku memutuskan untuk ikut briefing pertamanya dan you know what?

Mereka ada divisi dance cover!

Yendi Aditian Putra, Kapten di Komunitas Tari Unsri itu adalah seorang SONE yang berasal dari Lampung. Sempat heran kenapa ada divisi dance cover di komunitas tari universitas. Tapi melihat jabatannya yang tinggi, aku tak heran.

Lagi-lagi penghalang!

Divisi dance cover tidak diakui oleh sebagian besar sesepuh(?) di dalam anggota intern. Kapten yang tidak terima akhirnya memutuskan untuk undur diri. Divisi tempatku sempat bernaung tanpa tahu di cover mana aku akan diposisikan, dihilangkan.

Lagi, lagi dan lagi. Pasang surut akan minatku itu benar-benar upside-down. Jungkir balik, guling-guling atau apalah! Sempat terpikir untuk benar-benar melupakan kata 'tari' dan antek-anteknya itu dari otak, biar aku tidak usah banyak berharap lagi.

Dan lagi-lagi...

Adit, begitu kami memanggil mantan ketua Kotaru dulu, memanggil kami, para anggota divisi dance cover, untuk berkumpul di salah satu kampus yang jarang ditempati oleh mahasiswanya: Fakultas Kedokteran.

Adit memutuskan untuk merajut(?) kembali kebersamaan para anggota divisi dance cover yang masih berminat untuk menari. Jeng, jeng! Akhirnya berdirilah X-Topia Entertainment!

Dan kabar baik lainnya adalah: Aku dimasukkan sebagai anggota dance cover SNSD!

Dance cover kami bernama VD Generation, stands for Veil Dance Generation. Kenapa veil? Karena khusus untuk dance cover SNSD, ketua kami memberikan kebebasan seluas-luasnya untuk yang mengenakan jilbab untuk mengekspresikan hobinya. Anggota kami hampir seluruhnya mengenakan jilbab.

Merasa impian bukan lagi sekadar mimpi, aku rajin mengikuti latihan. Lagu pertama yang kupelajari adalah Genie.

Tibalah first perform, VD hanya tampil dengan tiga orang anggota aktif saja. Kami perform di acara Seminar Technopreneurship yang diadakan fakultasku sendiri. Dengan memanfaatkan jabatan dalam kepanitiaan, aku berhasil membawa teman-temanku untuk tampil di atas panggung, dengan para penonton yang sebagian besar bukan Kpopers.

XTEnt first performance: Hello School (Covering After School), Exovio (Covering EXO), Ma(x)ime (Covering F(x)) & VDGeneration (Covering SNSD)

VD Generation masih bertiga. ._. (Kiri ke Kanan: Novita, Hilda, Me._.)

Aneh? Ya, rasanya aneh. Euforia-nya tidak ada.

Adit lalu berusaha melebarkan sayap XTEnt dengan mengadakan Open Audition besar-besaran. Spamming lewat Twitter sampai sebar pamflet ke grup-grup Kpop. Usaha kerasnya engga sia-sia. 9 grup dance cover dari 9 boyband dan girlband yang beraneka ragam pun sudah berada dalam naungan XTEnt.

Aku dipercaya Adit untuk meng-handle maknae Seohyun di VD Generation. Awalnya disuruh pilih sendiri, tapi entah kenapa aku memilih Seo unni sebagai member yang mau di-cover. Mungkin karena pipinya sama? .___.

Sama, kan? Cantiknya Pipinya? ._.
(Seohyun Photo Credits to: Sone Indonesia  on Facebook)


VD perlahan-lahan lengkap. Setelah another pasang surut, akhirnya kami komplit 9 orang!

Setelah semua posisi full dan kami mulai serius latihan, aku terus memperhatikan Seohyun unni. Karena aku diwajibkan untuk mengingat posisi, gerakan, gerakan solo serta blocking. Selayaknya nge-fans-nya orang normal, lah. Akhirnya aku terjun juga jadi anggota Seomates. Aku resmi nge-fans sama Seohyun unni!

Di setiap gerakan yang selalu aku perhatikan di video-video SNSD, sangat terlihat bahwa Seohyun unni adalah tipe pekerja keras. Selain menjadi lead vocal, ia menari dengan sangat baik! Tak kalah baiknya dari Yuri ataupun Hyoyeon. Walau napasnya terengah saat menyanyikan Into The New World saat konser, ia tetap menampilkan yang terbaik.

Aku perlahan juga mulai stalk kehidupannya. Mulai dari pola hidup sehat, sampai sifat dermawannya yang baru-baru sengaja ditunjukkan oleh penerima kebaikan hatinya itu tanpa diminta.

Should I call you 'angelic unni'? ._.

Latihan demi latihan terus VD jalani. First project hanya diikuti oleh lima orang saja. Saat itu, I Got A Boy baru keluar satu minggu sebelum perlombaan. Sayangnya aku tidak bisa ikut karena sedang menjalani Kerja Praktek di luar kota.

SNSD - I Got A Boy

Check out  our first performance video, here!

Lima anggota berhasil mendapatkan juara harapan 1 di first stage VD dengan anggota baru. ^-^

Another competition!

SHAWOLPalembang mengadakan acara gathering yang mengundang seluruh fandom untuk turut berpartisipasi dalam meramaikan perlombaan yang mereka selenggarakan. Jadilah hampir seluruh divisi di XTEnt (kecuali Ma(x)ime) turun untuk meramaikan acara.

I Got A Boy kami pelajari mati-matian, seiring dengan lagu SHINee sebagai syarat utama agar tidak didiskualifikasi. Kostum adalah masalah paling krusial yang kami alami saat itu. Sebisa mungkin kami ingin tampil persis seperti unnideul dengan military look-nya. And these are the result ~


Sesi red-carpet edisi telat. (Acara udah setengah jalan, VD baru red carpet. Hih!)

I Got A Boy, meotjin ~

Jangan lupa untuk menonton video lomba kami di sini: VD Generation: SHINee World, Love & Girls, I Got A Boy on SHINee World Day Palembang.

...and WE GOT OUR FIRST PRIZE HERE! YAHOOO! I GOT A BOY MEOTJIN ~! *pasang pose*

Another project, audisi I LOVE KPOP dan KPOP Fest UKLI Palembang.

We've made it through audition to the grand final, tapi kami gagal di UKLI Palembang. Well, no probs. Kalah menang itu biasa. Kami banyak belajar. Memang banyak sekali kesalahan yang terjadi di Kpop Fest.

- VD Generation: I LOVE KPOP Audition by YAMAHA (Genie (Concert Remix) + I Got A Boy: link.
- VD Generation: 3rd Kpop Fest by UKLI Palembang (Into The New World + The Boys (Remix) + I Got A Boy: link.

Bencana terjadi saat Kpop Fest. Karena panggung yang licin, aku sempat terjatuh saat Into The New World, dan Irma (cover Tiffany) sempat terpeleset saat I Got A Boy.

Aku nangis. Ya, terserah kalau mau dibilang cengeng, tapi itu nyata. Aku mengecewakan teman-teman yang sudah berusaha keras demi hari itu. Dan itu diperparah lagi dengan fakta bahwa kami tidak mendapatkan juara apapun di cabang dance cover. Makin engga enak hati.

Tapi semua anggota VD menyemangatiku. Mereka bilang, SNSD juga mengalami pasang surut, kok. Seohyun pernah jatuh karena ia tidak tahu di belakangnya ada batas panggung. Yuri dan Sooyoung yang pernah salah posisi saat konser. Dan yang paling menyakitkan itu sebenarnya ketika mereka mendapatkan black ocean di Dream Concert.

Sementara kami tetap mendengar teriakan orang-orang yang menyemangati kami setelah tampil.

Well, aku benar-benar melupakan hal yang penting.

Badai itu pasti akan datang. Pasti. Pada semua yang berusaha bangkit dan maju untuk menjadi yang terbaik. Itu juga dilalui oleh SNSD unnideul.

Dulu, mungkin mereka bukan siapa-siapa. Tapi sekarang, mereka sudah mendapatkan penghargaan hingga mancanegara.

Dulu, mungkin mereka hanya batuan bumi yang tersembunyi dalam tanah. Tapi sekarang, mereka sudah menjadi berlian yang mahal, dan mewah.

Tak perlu lagi menyembunyikan minat.

Tak perlu lagi menampilkan rasa iri.

Sekarang, aku sudah punya DC sendiri.

Please welcome, VD Generation! :3

P.S: Dear SNSD Unnideul. Thanks for helping me to dance, with them.


...and for getting this appreciation by dancing like nine of you. :)


~ * ~


Thanks SOSHIndonesia for holding this blogging event!

2 komentar:

  1. Ah Seohyun.
    지금은 소녀시대, 앞으로도 소녀시대, 영원히 소녀시대!

    BalasHapus