Dion sudah memutuskan untuk melakukannya hari ini juga.
Ia sudah jatuh cinta pada gadis dengan kuncir kuda berhiaskan pita itu kurang lebih tiga bulan lamanya. Selayaknya remaja lain yang sedang jatuh cinta, Dion menghabiskan waktunya menelisik kehidupan gadis itu. Kirana namanya.
Tak sulit bagi Dion untuk membuntuti Kirana. Tepat jam istirahat, ia akan berada di kelas yang terletak di paling ujung lantai dua, duduk sendirian dan memakan makan siangnya sambil menatap ke arah jendela yang terbuka.
Dion berniat untuk menghampirinya siang nanti. Ia ingin menyampaikan perasaan yang selama ini dipendamnya. Dirasakannya jantung di dada kirinya itu berdegup sangat kencang. Helaian rambut Kirana yang melambai karena sapuan angin sepoi-sepoi dari jendela itu makin membuat pemandangannya tampak indah, walaupun hanya tampak belakang saja.
Belakangnya saja indah, bagaimana bagian depannya, ya?
Pasti tak kalah indah, batin Dion dalam hati.
Dion mendekat perlahan. Ia menghampiri Kirana yang kini hanya berjarak setengah meter darinya.
"Ki-Kirana!"
Setelah mengerahkan seluruh tenaganya untuk memanggil gadis itu, ia terengah.
Gadis itu perlahan menoleh ke arah sumber suara. Matanya mengerjap-ngerjap bingung.
"Ki-Kirana?"
Perlahan raut wajah gadis itu menjadi tidak mengenakan. Dion merasa ada yang salah darinya, tapi ia tidak tahu apa itu.
Kirana langsung membereskan tempat makanannya, dan mengambil langkah seribu dari situ.
"Ternyata benar kelas ini ada penunggunya," desis Kirana.
Dion hanya menunduk lesu. Menatap kakinya yang kini tak menyentuh lantai.
"Cinta itu, sulit sekali, ya," sahutnya getir.
Diikutsertakan dalam #FF2in1 NulisBuku
Kereeen!
BalasHapus